Sunday 12 December 2010

This is How I Met Your Mother....Part 4

Akhirnya, setelah hampir 3 bulan vakum, gw bisa melanjutkan cerita-cerita gw. Yah, bukan hanya penulis-penulis besar macam Sir Arthur Conan Doyle atau J.R.R Tolkien saja yang perlu mengumpulkan mood untuk menulis, penulis karbitan seperti gw pun juga begitu (mengumpulkan mood.red).


Sayangnya pada kenyataannya tidak seperti itu, waktu nyaris 3 bulan lebih banyak dihabiskan untuk mencari kata-kata yang tepat untuk melanjutkan cerita gw sebelumnya....


 Oke, masih pada cerita antara gw dan Ima, sekarang kita berdua ceritanya sudah sampai di penghujung semester 2 kelas 2 SMA, sebuah ujung tanpa perkembangan berarti. Sebuah ujung yang menjadi awal harapan gw, sebuah harapan yang selalu ada tiap tahunnya, yakni harapan untuk satu kelas dengan Ima....

Berhubung efektivitas pemakaian otak gw lumayan waktu SMA (yang efektivitas itu makin menurun seiring banyaknya "polutan" di otak gw.red), maka gw berpeluang untuk ditempatkan di kelas 3 IPA 1 atau 3 IPA 7. Seketika harapan gw hancur waktu nama-nama yang disebutkan di IPA 1 sudah melewati barisan A yang tidak ada nama gw, dan barisan I yang terdapat nama dia......Waktu nama gw disebut di IPA 4, gw seketika bertanya-tanya, bukannya waktu itu gw dikatakan akan menmpati kelas IPA 1 atau IPA 7? Iseng-iseng gw mencoba menanyakan ini kepada bapak guru yang membacakan urutan nama-nama tersebut.....

Gw: "Maaf Pak, saya di IPA 4 ya?"

Pak Guru: "Oh iya, tadinya kamu mestinya di IPA 1, tapi katanya kamu mau diajar kimia oleh Bu Guru E? Ya jadi saya pindahkan ke IPA 4...."

Gw: (Merasa seolah tertimpa batu 3 ton atas kesalahan gw sendiri) "Oh gitu pak? Gak bisa diubah lagi? Saya sebenernya gak apa-apa kalo diajar sama guru lain kok."

Pak Guru: "Wah, saya sudah terlanjur menyampaikan database semua murid kepada Pak Guru Y. Coba deh kamu tanyakan ke Pak Guru Y, masih bisa diubah apa nggak. Oh tapi dia lagi dinas luar, mungkin baru datang lagi jam 4 sore nanti."

Gw: "Oh gapapa pak, ntar biar saya tunggu."

....Sementara itu, pikiran gw melayang ke 2 hari yang lalu, waktu gw secara tidak sengaja bertemu Bu Guru E. Bu Guru E ini adalah guru kimia kesukaan gw, karena beliau bisa mengajar dengan jelas sampai gw bisa mengerti......

Berikut kejadian 2 hari sebelum pengumuman pembagian kelas itu.....

Gw: "Eh, Bu Guru E. Nanti ngajar kelas 3 nggak, Bu?"

Bu Guru E: "Oh iya ngajar, insyaallah Ibu ngajar IPA 3 dan IPA 4."

Gw: "Wah, kalo bisa sih saya sebenernya pengen diajar lagi sama ibu."

Bu Guru E: "Iya, kita liat aja nanti ya"

...Gw sama sekali tidak menyangka, perbincangan itu ditanggapi sedemikian serius oleh Bu Guru E.....

Eniwei, kembali ke masa pengumuman itu, gw pun menunggu Pak Guru Y datang sambil melakukan semua kegiatan yang gw bisa lakukan dan mencoba menarik rasa kasihan temen-temen gw agar mereka mau menemani gw sampai jam 4 sore (sayangnya tidak berhasil.red). Gw akhirnya menunggu sendirian di depan ruang guru sampai jam 4 sore, ketika Pak Guru Y akhirnya datang. Gw pun langsung mendatangi beliau untuk mencoba merubah nasib gw.....

Gw: "Pak Guru Y, maaf mengganggu Pak. Saya mau tanya, memangnya sebelumnya saya sitempatkan di IPA 1 ya?"

Pak Guru Y: "Oh iya, tapi katanya kamu mau diajar Bu Guru E, jadi saya pindahkan."

Gw: "Oh begitu. Tapi sebenarnya saya tidak apa-apa kok di IPA 1, saya jadi tidak enak dengan guru IPA 1 . Takut jadi terkesan tidak sopan begitu."

Pak Guru Y: "Wah, tapi bagaimana ya? Draft susunannya sudah di-acc oleh Pak Kepala Sekolah."

Gw: "Oh gapapa Pak. Saya siap menunggu kok." 

Pak Guru Y: "Tapi Pak Kepala Sekolah hari ini baru saja berangkat ke Thailand 1 bulan. Jadi sepertinya agak sulit untuk direalisasikan."

Gw yang sadar diri akan keterbatasan dana yang gw miliki, cuma bisa pasrah. Yah, mungkin bukan sekarang, begitu pikir gw.....

Setelah itu gw tidak masuk sekolah selama 2 bulan (bukan karena patah hati, tapi karena harus mengikuti serangkaian persiapan Olimpiade Kimia Nasional.red). Setelah 2 bulan itu, gw mulai masuk sekolah dan masuk les untuk persiapan SPMB. Gw sudah mendengar bahwa Ima tidak satu tempat les dengan gw (Ima les di BTA, gw di NF.red). Waktu gw mulai les, gw melihat sebuah pemandangan yang tidak gw sangka sebelumnya. Ima satu tempat les bareng gw!!!!! Ternyata, Ima les di NF tiap hari Selasa dan Kamis, sedangkan di BTA hari Senin, Rabu, dan Jumat....

Semesta seakan mendukung gw, saat hari pertama les yang berlangsung dari jam 2 sampai jam 6 sore itu seakan diperpanjang karena hujan deras yang mendera Kota Bogor. Berhubung teman-teman yang lain membawa payung, sementara gw (sebenernya bawa, tapi malas dipakai karena gengsi.red) dan Ima tidak bawa, maka tinggallah kami berdua di NF.

Waktu itu, Ima sedang membaca komik "Monster" karangan Urasawa Naoki di ruang tunggu depan, ketika gw selesai solat Maghrib dan mendekatinya.....

Gw: "Wah, suka baca Monster juga ya?"

Ima: "Iya nih, seru. Ga ketebak alurnya..."

Gw: "Oh, gw udah baca sampe selesai kok. Ending-nya ga ketebak juga."

Ima: "Aduh, jangan kasih tau akhirnya atuh....nanti jadi ga seru lagi nih."

Gw cuma bisa nyengir ga jelas.....

Gw: "Eh, Ima pas tryout pertama kemaren ambil jurusan apa?"

Ima: "Ima sih sebenernya pengennya ke FK, tapi ga boleh sama papah. Katanya sih sekolahnya kelamaan, nanti kapan nikahnya. Suaminya ajalah, katanya gitu... Fantasista mau kemana emangnya?"

Gw yang sebenarnya waktu itu masih bingung mau kemana, seketika berkata..."Gw mau masuk FKUI, Im."

Ima: "Wah, Ima doain deh kalo gitu (sebuah perkataan terindah yang pernah gw denger sepanjang masa....)"

Gw: "Amin. Eh, boleh minta nomer hapenya ga? Kali-kali aja suatu saat ada perlu."

Ima: "Oh boleh, di-save yaa...0813165946xx (gw sensor nomor hapenya, tapi percayalah, sampai sekarang gw masih hapal nomor itu.red)."

Gw: "Sip. Di-tes miskol ya." (Gw miskol dia.red) "Nah, udah ada kan nomer gw? Di-save ya."

Ima: "Oke. Eh, ujannya udah berhenti, Ima pulang duluan ya. Sampai ketemu lagi. Daah."

Gw: "Oh, oke. Daah."

 Malam hari itu, gw tidak bisa tidur.......Menghabiskan malam senyum-senyum sendiri, sambil terkadang melihat namanya tertulis di "dialled number" hape gw.....Saat itu gw sadar, gw merasa nyaman di dekat wanita ini. Gw mau suatu saat menceritakan kisah gw ini sama anak-anak gw, yang menceritakan kembali bagaimana gw bertemu Ima, ibu mereka....

No comments:

Post a Comment