Sunday 29 August 2010

Not a Love Story, Just a Story About Love Part 2

Di tingkat 4 ceritanya gw sekelompok lagi sama Mawar, dan kali ini gw ga mau cuma jadi penonton doang. Gw mau jadi pemain utama. Gw ga mau cuma jadi Simon Santoso, gw mau jadi Taufik Hidayat. Gw ga mau cuma jadi Massimiliano Porcello, gw mau jadi Cristiano Ronaldo. Gw ga mau Cut Tari, maunya Luna Maya .....

Singkat cerita, gw mulai berusaha di tingkat ini....Mulai dari yang paling gampang, seperti menambahkan beberapa hal ketika bertemu, tidak hanya naekin alis bentar waktu ketemu, diikuti dengan mengkontraksikan sedikit otot orbikularis oris untuk menghasilkan senyum, dilanjutkan dengan sebuah kata pendek,"Hey...". Kali ini gw udah berani menambahkan dua kata menjadi ,"Hey, apa kabar?". Yang untuk mengucapkannya aja membuat gw kehausan, maklum gw pertama melakukannya waktu bulan puasa.....


Di tingkat ini dia udah mulai berubah dari segi tampilan fisiknya. Kabarnya sih hasil dari diet dan kebiasaan fitnes ala Ade Rai (kebiasaan fitnesnya sebagai cewek, bukan makan 20 butir telor seharinya atau porsi fitnes biar ngebentuk badan kaya Ade Rai). Buat gw, dia tetep sama seperti dulu. Setidaknya sampai gw berusaha mendekatinya lebih jauh....


Oya, gw ini mahasiswa kedokteran, jadi rutinitas kita di tingkat ini seringnya di rumah sakit. Di tingkat ini gw sempet jaga malam bareng dia (membantu para calon dokter spesialis untuk mengurus pasien baru). Waktu itu kita jaga malam di sebuah Rumah Sakit dengan Instalasi Jantung Terlengkap di Indonesia (hehe...) dan gw belum merasakan ada hal yang terlalu aneh sama dia. 
 
Malam itu gw sempet diajak makan bareng dosen kita yang kebetulan lagi singgah, jadi gw makan bareng dia dan dosen kita itu. Kita berdua dibeliin Dunkin Donuts satu pak (baca 12 biji) yang mesti dihabiskan....Yang gw inget, karena kita ga kuat lagi, kita pura-pura makan, tapi sebenernya donat itu dibungkus pake tisu dan dimasukin kantong. Pas paginya kita laper dan pengen dimakan, donatnya udah jadi kaya pisang goreng.....
 
Sebenernya selain donat itu kita akhirnya dibeliin juga sate padang sama martabak duren, yang semuanya juga mesti kita makan sampe abis (sumpah martabak durennya enak banget). Jadinya kita berdua menjalani sisa malam dengan perut penuh hampir tumpah berisi makanan....Malam itu, biarpun kita jaga malam berdua, tapi ga banyak yang dibicarakan. Entah karena emang capek atau karena kenyang.....Eniwei, malam berlalu tapi gw tetep belum berada dalam situasi "es yang udah cair". Saat gw coba ajak ngobrol, dia kesannya agak acuh tak acuh, tapi udahlah, lagi capek kali.....


Seiring berjalannya waktu, gw pun berusaha mendekati dia, dengan SMS KEBUTUHAN, yaitu berusaha mencari suat keperluan yang membuat gw meng-SMS dia....Responnya tetep sama.....


Waktu dia jadi ketua kelompok dan keliatan agak kerepotan, gw pun berinisiatif menolong dia dengan kerjaannya itu....Responnya tetep sama....


Waktu gw mencoba duduk deket dia, dia malah bangkit dan pindah duduk menjauhi gw.....


Waktu gw mencoba nanya,"Hey, gimana jaganya semalem?" Dia cuma jawab,"Ya gitu aja." Dengan muka datar....


Waktu gw kasih tau tentang pertandingan bola angkatan kami, dia selalu bilang ga bisa dateng (sampai sekarang dia ga pernah lagi datang untuk nonton pertandingan bola angkatan kami).....


Waktu gw kebetulan satu lift sama dia, dia malah memasang muka yang asemnya kaya orang keracunan jengkol. Pas gw tanya,"Lo kenapa sih? Muka lo asem gitu?" Dia jawab ,"Ga ada apa-apa".....


Waktu dia dapet SMS tertentu, mukanya keliatan cerah kaya abis dapet Undian Satu Milyar dari ANTV....


Waktu dia dapet telpon tertentu, dia langusng pergi menjauhi kita (kelompoknya.red) dan di kejauhan gw bisa melihat antusiasme dia ketika berbicara dengan seseorang di telepon. Sebuah antusiasme yang sekarang ga pernah gw liat tiap berusaha ngajak ngobrol dia......


Waktu gw lewat di depannya sambil bawa Top Skor atau Bola, dia ga pernah lagi meminta untuk membacanya.....


She's different now......................


Dari sini gw udah punya firasat ga enak, tentang dia, tentang gw di mata dia. Dan firasat itu benar. Dia bilang ke temen gw, kalo selama ini dia tau kalo gw suka sama dia, tapi dia bilang dia ga suka sama gw. Menurut pengakuannya, dia akan antipati sama orang yang suka sama dia tetapi dia ga suka sama orang itu. Dia beranggapan bahwa ketimbang memberi harapan palsu dengan bermanis-manis ria, lebih baik seperti itu. Dia juga bilang, kalo dia lagi deket dengan seseorang, dan ga lama kemudian mereka akhirnya jadian (walaupun putus sebelum hubnungannya satu tahun, well setidaknya itu yang gw denger)......


Jujur, hati gw sakit banget di situ. Tapi gw bisa apa? Cinta ga bisa dipaksa. Ibarat kunci dan gembok. Kalo emang ga pas, kalo dipaksa malah rusak.....Biarpun begitu, gw masih tetap bertahan. Kalo dia punya 100 alasan buat ga suka sama gw (yang ga ada satupun di antara 1000 alasan itu yang gw ketahui), maka gw juga punya 1000 alasan untuk bisa tetep suka sama dia. Gw tetep berharap akan adanya keajaiban, misalnya dia tiba-tiba diancam rampok dan gw, berpakaian Spiderman akan menyelamatkan dia, dan kita bergelantung di tengah kota sambil teriak,"Auooooo". (hm, oke, mungkin namanya jadi Spiderzan).


Atau temennya tiba-tiba kena Keong Racun (secara harfiah, bukan tentang 2 orang wanita mirip mbak-mbak penjual hape di Roxy yang memasang videonya di Youtube yang entah kenapa seolah mentahbiskan bahwa Uploadan Video di internet menjadi Fenomena Alam baru) kemudian syok anafilaktik (pokoknya keadannya alergi parah lah.red) dan gw menyuntikkan adrenalin untuk meredakannya.


Gw tetap berharap....(to be continued-->Udah malem, ngantuk, mesti tidur, pengen saur, sama bubur, cia saya kabur)










3 comments:

  1. hey you there, siapa yaa namanya? hmm, kita sebut saja....... Budi! hehe

    nice post nice story nice curcol, tapi kok miris bgt sih Budi? -_______- huhu

    kepada para laki-laki, belajar dr pengalamannya Budi ya (jgn cm belajar baca aja sm Budi, --ini ibu Budi-- hehe), kalo ky gini mah mau Mawar Melati Kamboja Sedap malam atau bunga Bangkai pun mah gak ada yg mau sm Budi, yaah walopun emg gw akui cw itu salah satu makhluk paling ajaib yg diciptakan Tuhan *no offense, piss ya Budi hehe

    ayoo doong mana kelanjutannya, suka suka suka! ditunggu yaaaaa

    ReplyDelete
  2. Gw lebih suka menyebut penulis dengan nama 'steel cockroach' (disingkat SC:Red). Ada kalanya lo mempertahankan keyakinan lo dengan sekuat tenaga walaupun lo tau itu salah. Seringkali lo juga menyalahkan keyakinan lo walaupun lo percaya hal itu benar. Alur kisah cinta lo, yang sering gw umpamakan dengan jalan paseban raya (satu arah:red) cukup membuat gw kagum. Dengan kekeraskepalaan lo mempertahankan orang yang sebenarnya lo yakin sangat sulit (tidak mungkin:red) membalas cinta lo. Lo dengan gamblang menyebutkan kelebihan2 yang dimiliki oleh Mawar, Melati, atau semua bunga yang pernah lo ceritain ke gw, seakan mereka adalah makhluk tanpa cela. Tapi lo lupa satu hal, mereka adalah manusia biasa, yang sangat mungkin bertindak 180 derajat berkebalikan dari semua yang telah lo lakukan. Apapun itu, gw berani bertaruh dengan sisa pahala yang gw punya (kalo emang ada), lo bakalan buat senang pasangan hidup lo nanti, siapapun itu, bagaimanapun mereka memperlakukan lo nanti. Save this best one, for the last buddy, forever.

    ReplyDelete
  3. @herdita: First of all, thanks for the comment....wanita memang ajaib, karena itulah gw ga dapet-dapet...hehehe....Anyway, gw tetep mencoba memperbaiki diri kok. Thanks for the advice...

    @Nicko Perdana: Thanks for the comment...Hm, kayanya kalo seorang pria suka sama seorang wanita, berarti pria itu menganggap wanita itu sempurna bukan? Yang siap menerima kekurangannya bukan? Kalo nggak, ya berarti mungkin bukan "The One"...hehehe

    ReplyDelete